Translate

Senin, 20 Maret 2017

Sukses Dengan rekomendasi

Sukses Dengan rekomendasi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

HIDUP dengan kebebasan berpikir dan bertindak cerdik. Sehingga kita menjadi luar biasa dan keluar sebagai pemenang. Anehnya, kita terlalu terpaku pada keterbatasan diri sendiri dan terbelenggu oleh berbagai rintangan yang kita ciptakan sendiri untuk tujuan yang sebenarnya wajar.

Banyak dari kita mengira hambatan terbesar dalam menggapai tujuan berada diluar diri. Sehingga kita sering mendengar “Bagaimana aku bisa menjadi seorang ahli , sedangkan aku tidak mendapat pendidikan tinggi karena orang tuaku sangat miskin. Yah…aku bukan siapa-siapa.” Berpikir dan bertindaklah cerdik untuk itu. Cari akal untuk minta rekomendasi dari orang yang lebih dulu sukses adalah langkah yang jenius.

Ada sebuah kisah dari negeri China. Jujur, kisah ini menginspirasi saya untuk berpikir dan bertindak cerdik. Berpikir bisa menjadi seorang penulis meski saya hanya seorang pembantu saja, kala itu. Sedangkan penulis konon hanya milik orang-orang yang berpendidikan tinggi, bergelar dan orang-orang sukses.

Syahdan, Hu Shiwen yang seorang pelukis, bangkrut dan menutup galeri seninya di Suzhou. Suatu hari ia berjalan-jalan ke pasar, yang khusus berjualan barang-barang antik. Tiba-tiba ia melihat sebuah lukisan terpampang di sana. “Mhm, ini sebuah lukisan masterpiece asli dari dinasti Song. Dan kini lukisan itu pun berpindah tangan seharga 700 tael
... baca selengkapnya di Sukses Dengan rekomendasi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 19 Maret 2017

Wiro Sableng #101 : Gerhana Di Gajahmungkur

Wiro Sableng #101 : Gerhana Di Gajahmungkur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : TUA GILA DARI ANDALAS

Satu

BERLARI cukup lama Wiro belum juga mencapai tepi barat Telaga Gajahmungkur. Di satu tempat dia berhenti dan mendongak ke atas. Langit gelap gulita. Memandang berkeliling hanya kepekatan dan pohon-pohon serta semak belukar menghitam dilihatnya.
Tiba-tiba murid Sinto Gendeng merasa sambaran angin di samping kirinya disertai berkelebatnya satu bayangan. Namun dia tidak melihat apa-apa.

"Ratu Duyung.... Kaukah itu?" ujar Wiro karena menyangka gadis bermata biru itu menyusulnya. Tak ada jawaban. "Orang bercadar.... Kau ada di sekitar sini?!" ujar Wiro kembali menduga sambil memandang berkeliling. Tetap tak ada jawaban. Mendadak satu tawa mengekeh merobek kesunyian di tempat itu. Membuat Pendekar 212 tersentak kaget dan cepat berpaling ke kiri. "Astaga! Makhluk apa yang ada di bawah pohon besar itu.

"Pendekar 212, lihat baik-baik! Apa kau masih mengenali diriku?!"

Wiro buka matanya lebar-lebar. Sejarak sepuluh langkah di hadapannya, di bawah bayang-bayang gelap sebuah pohon besar berdiri satu sosok yang tubuh dan pakaiannya menebar bau busuk. Bukan bau busuk ini yang m
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #101 : Gerhana Di Gajahmungkur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 18 Maret 2017

Sajadah Buat Emak

Sajadah Buat Emak Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Endraaa, mandi!” Emak memanggilku. Kutinggalkan lapangan. Itulah tempat bermainku dan kawan-kawan. Tidak luas sih, tapi cukuplah bagi kami bermain kejar-kejaran sampai badan dan baju basah kena keringat.

Tak ingin Emak memanggilku untuk kedua kalinya, aku berlari menuju halaman belakang rumah. Tidak langsung pergi mandi sih, badanku masih basah dengan keringat. Nih, malah ada keringat menetes dari sela-sela rambutku, mengalir turun sampai leherku. Lagi pula kata Emak kalau badan masih berkeringat sebaiknya tidak buru-buru mandi. “Nanti malah sakit. Tunggulah sebentar sampai suhu badanmu normal. Tidak kaget jadinya waktu kena air,” begitulah nasihat Emak.

Wah, seru sekali permainan kami hari ini. Begitu serunya hingga waktunya shalat Maghrib tiba masih saja aku ingat betapa hebat cara kami saling menjatuhkan menara. Bukan menara betulan lho, melainkan pecahan-pecahan genting tanah liat yang kami tumpuk hingga setinggi lutut anak kecil. Kami bermain dalam dua kelompok berlawanan. Masing-masing kelompok punya satu menara yang harus di jaga dari kelompok lain. Jika menara berhasil dijatuhkan hingga tak ada lagi sisa pecahan genting yang bertumpuk, maka kelompok yang menjatuhkan menara tersebut memenangkan permainan. Coba kalau tadi Emak tidak memanggilku, pasti kami masih asyik bermain.

Saat hendak mengambil air untuk wudhu, ku lihat wajah Emak yang letih. Mungkin cucian baju Emak sangat banyak hari in
... baca selengkapnya di Sajadah Buat Emak Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senin, 13 Maret 2017

Mengapa Harus Menunggu?

Mengapa Harus Menunggu? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dikisahkan, ada seorang anak berusia 9 tahun. Saat dia sedang membantu ayahnya mengangkut batu bara demi mengumpulkan dana untuk kegiatan amal, terjadilah kecelakaan yang telah merubah seluruh kehidupannya. Dia terjatuh, dan kakinya terlindas kereta api barang sehingga sepasang kaki harus diamputasi. Berbulan-bulan, hari-harinya diwarnai dengan penderitaan panjang, dia harus berjuang dari satu meja operasi ke meja operasi lainnya dan menghabiskan jam-jam yang sangat menyakitkan.

Namun dia tidak pernah patah semangat dan dengan tegar menjalaninya sehingga dokter mengijinkannya keluar dari rumah sakit dengan berkursi roda. Tanpa membuang waktu dia ingin menguji fisiknya dengan belajar berenang. Pertama kali masuk ke air, dia pun langsung tenggelam sampai ke dasar kolam renang. Pelatihnya menggunakan jala untuk mengangkatnya naik ke permukaan. Pelajaran mengapung dan seterusnya dilakukan setiap hari dan 5 bulan kemudian dia mampu berenang sebanyak 52x panjang kolam renang tanpa berhenti! Sungguh luar biasa!

Dan sejak saat itu, tidak ada lagi yang bisa menghalangi keinginannya untuk melakukan kegiatan fisik layaknya orang-orang yang bertubuh normal. Dia belajar menyetir
... baca selengkapnya di Mengapa Harus Menunggu? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 12 Maret 2017

Wiro Sableng #60 : Serikat Candu Iblis

Wiro Sableng #60 : Serikat Candu Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

MUSIM panas sekali ini memang gila. Delapan purnama telah berlalu tanpa sekali pun turun hujan. Sungai mengering, danau berubah menjadi lembah tandus.

Pepohonan banyak yang hanya tinggal ranting-ranting meranggas. Sawah sudah sejak lama menjadi pendataran liar yang terdiri dari bongkah-bongkah tanah kering kerontang dan alang-alang.

Di bawah teriknya sinar matahari yang seperti membakar bumi menghanguskan jagat, di sebelah selatan Gunung Karangpandan, di tepi sebuah rimba belantara kelihatan satu pemandangan yang bisa dikatakan luar biasa.

Delapan orang lelaki bertelanjang dada, rata-rata bertubuh tinggi besar dan kokoh, setengah berlari tampak mengusung sebuah tandu. Empat di depan, empat di belakang. Di bagian tengah tandu ada sebuah tempat duduk kayu yang diberi beratap dan dinding serta pintu, semuanya terbuat dari kayu jati hitam.

Karena kayu jatinya merupakan kayu jati paling bagus dan tebal maka keseluruhan tandu itu memiliki berat tidak kurang dari dua ratus kati! Belum lagi kalau di atas tandu itu ada orangnya.

... baca selengkapnya di Wiro Sableng #60 : Serikat Candu Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 03 Maret 2017

Wiro Sableng #135 : Rumah Tanpa Dosa

Wiro Sableng #135 : Rumah Tanpa Dosa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : 113 LORONG KEMATIAN

WULAN Srindi buka sepasang matanya yang sejak tadi dipejamkan. Tubuhnya terasa lemas, saat itu sudah tiga kali dia mendengar ada langkah-langkah kaki di depan pintu kamar, tempat di mana sekian lama dia disekap. Ini kali ke empat. Perlahan-lahan gadis murid Perguruan Silat Lawu Putih ini bangkit dari berbaringnya, duduk di tepi tempat tidur, memandang nanar ke arah pintu yang terkunci. Untung sebelum pergi manusia pocong yang membawanya ke dalam kamar itu mau berlaku baik melepaskan totokan. Tapi totokan tidak dilepas penuh, hanya dua pertiganya. Sisa tenaga yang ada hanya sekedar bisa menggerakkan tangan dan kaki. Tidak mungkin menggerakkan tenaga dalam atau menyalurkan hawa sakti, apa lagi menjebol pintu mencoba melarikan diri.

Perlahan-lahan Wulan Srindi melangkah ke pintu. Dia perhatikan keadaan pintu itu sejenak. Tidak dapat dipastikan apakah terbuat dari batu atos atau besi karena dicat putih. Pada daun pintu tepat di arah kepala ada sebuah lobang berbentuk kotak empat persegi. Tak diketahuinya lobang apa itu adanya dan apa ke
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #135 : Rumah Tanpa Dosa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1