Translate

Kamis, 03 Agustus 2017

Keteguhan Hati

Keteguhan Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku adalah seorang siswi di sekolah swasta di Jakarta. Orang tuaku berkerja sebagai penjual gorengan. Sehari-hari setiap sore sampai malam mereka berjualan di warung pinggir jalan. Terkadang, Aku ingin sekali membantu berjualan sampai selesai. Tapi Ayah melarangku. Ia ingin aku belajar saja di Rumah agar kelak menjadi orang sukses dan tidak berjualan seperti mereka. Maka dengan berat hati kuturuti saja kemauan Ayah.

Kalau musim penghujan tiba, aku benar-benar tidak tega. Bagaimana tidak, mereka tetap berjualan di tengah-tengah hujan deras dan dinginnya malam. Demi sesuap nasi, mereka rela menembus sepi dan dinginnya malam untuk berjualan.

Sebenarnya, kehidupan kami dulu sangat bahagia. Ayah berkerja di sebuah perusahaan yang gajinya cukup besar. Semua kebutuhanku terpenuhi. Apalagi, aku hanya anak tunggal. Tapi, semua berubah semenjak Ayah dikeluarkan dari tempatnya berkerja. Ayah dituduh mencuri uang perusahaan tanpa bukti yang jelas. Akibatnya, Ayah harus mengembalikan uang yang jumlahnya tidak sedikit. Bahkan Ayah harus menjual mobil dan rumah mewah kami. Ayah benar-benar terpukul. Beliau sulit menerima kenyataan ini. Akibatnya, Ayah putus asa. Beliau tidak mau berkerja lagi. Untung, Aku memiliki seorang Ibu yang sabar. Beliau memiliki hati yang mulia. Dengan keteguhan hatinya, beliau tetap menjalani
... baca selengkapnya di Keteguhan Hati Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 01 Agustus 2017

Wiro Sableng #13 : Kutukan Empu Bharata

Wiro Sableng #13 : Kutukan Empu Bharata Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

SEJAK dinihari gumpalan awan hitam menggantung di udara. Paginya walaupun sang surya telah menampakkan diri namun karena masih adanya awan hitam itu, suasana kelihatan mendung sekali.Kokok ayam dan kicau burung tidak seriuh seperti biasanya, seolah-olah binatang-binatang itu tidak gembira menyambut kedatangan pagi yang tiada bercahaya itu. Di lereng timur Gunung Slamet, seorang laki-laki tua yang mengenakan kain selempang putih berdiri di depan teratak kediamannya. Janggutnya yang putih panjang menjela dada melambai-lambai ditiup angin pagi. Orang tua ini menengadah memandang kelangit.

"Mendung sekali pagi ini..." katanya dalam hati. Untuk beberapa lamanya dia masih berdiri di depan teratak itu. Kemudian terdengarlah suaranya berseru memanggil seseorang.

"Untung! Kau kemarilah . . . "

Meski umurnya hampir mencapai delapan puluh, namun suara yang keluar dari mulut orang tua itu keras lantang dan berwibawa. Sesaat kemudian seorang pemuda s
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #13 : Kutukan Empu Bharata Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1